Berikut beberapa model pembelajaran struktural (structural teaching method) Metode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan, yang menekankan pada struktur – struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola – pola interaksi siswa.
Contoh teknik pembelajaran metode struktural yaitu :
a. Mencari Pasangan ( Make a Match )
Dikembangkan oleh Larana Curran, dimana keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana yang menyenangkan. Langkah – langkahnya :
- Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review ( persiapan menjelang tes atau ujian ).
- Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
- Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya.
- Siswa bisa juga bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang memegang kartu yang cocok.
- Para siswa mendiskusikan penyelesaian tugas secara bersama – sama.
- Presentasi hasil kelompok atau kuis.
b. Bertukar Pasangan
Langkah – langkahnya :
- Setiap siswa mendapatkan satu pasangan ( guru bisa menunjukkan pasangannya atau siswa melakukan prosedur / teknik mencari pasangan.
- Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
- Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
- Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan. Masing – masing pasangan yang baru ini kemudian saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka.
- Temuan baru yang didapatkan dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan pada pasangan semula.
c. Berkirim Salam dan Soal
Langkah – langkahnya :
- Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan setiap kelompok ditugaskan untuk menuliskan beberapa pertanyaan yang akan dikirim ke kelompok lain. Guru bisa mengawasi dan membantu memilih soal-soal yang cocok.
- Kemudian masing-masing kelompok mengirimkan satu orang utusan yang akan menyampaikan salam dan soal dari kelompoknya.
- Setiap kelompok mengerjakan soal kiriman dari kelompok lain.
- Setelah selesai jawaban masing – masing kelompok dicocokan dengan jawaban kelompok yang membuat soal.
d. Bercerita Berpasangan
Teknik ini menggabungkankegiatan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara.
Langkah – langkahnya :
- Pengajar membagi bahan pelajaran menjadi dua bagian.
- Pengajar memberikan pengenalan topik yang akan dibahas dalam pelajaran.
- Siswa dipasangkan
- Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua.
- Kemudian siswa disuruh membaca atau mendengarkan bagian mereka masing-masing
- Sambil membaca/mendengarkan siswa mencatat beberapa kata atau frase kunci yang ada dalam bagian masing-masing.
- Siswa berusaha untuk mengarang bagian lain yang belum dibaca/didengarkan berdasarkan kata kunci.
- Setelah selesai menulis, beberapa siswa bisa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka.
- Pengajar membagiakan bagian cerita yang belum terbaca kepada masing –masing siswa.
- Diskusi mengenai topik tersebut.
e. Dua Tinggal Dua Tamu ( Two Stay Two Stay )
Langkah-langkahnya :
- Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok berempat.
- Siswa bekerjasama dalam kelompok berempat seperti biasa.
- Setelah selesai, dua orang dari masing – masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing – masing bertamu ke dua kelompok lain.
- Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
- Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
- Kelompok mencocokan dan membahas hasil – hasil kerja mereka.
f. Keliling Kelompok
Langkah – langkahnya :
- Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok memulai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan.
- Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
- Demikian seterusnya. Giliran bicara bisa dilaksanakan menurut arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan.
g. Kancing Gemerincing
Langkah-langkahnya :
- Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing – kancing atau benda kecil lainnya.
- Sebelum kelompok memulai tugasnya setiap siswa dalam masing – masing kelompok mendapatkan dua atau tiga buah kancing ( jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan.
- Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat dia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkan di tengah – tengah.
- Jika kancing yang dimiliki seseorang habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya juga menghabiskan kancing mereka.