Sabtu, 01 Januari 2022

Project Based Learning Dalam Kurikulum Paradigma Baru

Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) atau PBL dalam dalam kurikulum paradigma baru 2022 di tingkat SD/SMP/SMA/SMK


Model Pembelajaran Project Based Learning


Pembelajar berbasis proyek/Project Based Learning atau Biasa disingkat dengan PBL merupakan bukan hal baru di dalam dunia pendidikan dan bagi seorang guru tentu sudah pasti mengenal Apa itu pembelajaran berbasis proyek

Teori Project Based Learning Menurut Para Ahli

Dikutip dari jurnal karya Gede Billy Bagiarta Sutrisna¹, I WayanSujana², Ni Nyoman Ganing³ Berikut pengertian PBL menurut para ahli;

Menurut Wahyuni (2019) project based learning adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.

Menurut Hosnan (dalam Nurjanah & Esa, 2019) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 

Pendapat lainnya juga dikemukakan oleh Mayuni, dkk (2019) yang mengungkapkan model project based learning (PjBL) merupakan model, strategi, atau metode pembelajaran yang berpusat pada siswa. (Sumber: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JABI/index) Project Based Learning PDF, silahkan unduh 

Model pembelajaran Project Based Learning mewajibkan siswa untuk belajar dan menghasilkan sebuah karya, oleh karena itu model ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, meningkatkan kecakapan siswa dalam pemecahan masalah dan meningkatkan kerjasama siswa dalam kerja kelompok (Saputro & Rayahu, 2020). 

Pembelajaran berbasis proyek Project Based Learning atau PBL

Jika kita lihat dari namanya saja sebenarnya kita sudah mengetahui bahwa PBL ini merupakan suatu metode pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan yang menjadi dasar dalam kegiatan pembelajaran. PBL adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan sebuah proyek sebagai dasar pembelajarannya.

Didalam pembelajaran berbasis proyek ini pada pembelajaran kurikulum baru kurikulum paradigma baru 2022 kegiatan pembelajaran di tingkat SD minimal melaksanakan 2 kali/ 2 buah proyek, untuk tingkat SMP/SMA/SMK minimal 3 kali/ 3 buah proyek yang harus dikerjakan di setiap tahun pembelajaran.

Pembelajaran berbasis proyek Project Based Learning atau PBL ini merupakan suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student Center). Pada pelaksanaannya Siswa atau peserta didik dapat dengan leluasa mengeksplor, menilai, dan menginterpretasi suatu informasi untuk menghasilkan pengalaman belajar atau ilmu baru. Artinya Bapak Ibu seorang guru bertugas dalam menyiapkan sebuah topik atau permasalahan proyek kemudian siswa membangun pengetahuan mereka menggunakan PBL.

Dengan demikian PBL ini dapat menghasilkan suatu pengetahuan yang bernilai bagi peserta didik, pembelajaran yang nyata karena permasalahan tersebut bisa dirasakan oleh siswa, dan relevan dengan kehidupan mereka. Dengan demikian pembelajaran akan menjadi lebih hidup dan lebih menarik bagi siswa.

Karakteriatik Model Model Pembelajaran Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) atau PBL

Pembelajaran berbasis proyek memiliki karakteristik antara lain:

Menjadi Pusat Pembelajaran (Centrality)

Dalam pembelajaran yg menggunakan model Project Based Learning ini disediakan sebuah proyek yang mana proyek itu menjadi media di dalam pembelajaran. 

Siswa dengan leluasa dapat mengutak-atik media tersebut sehingga dapat dikatakan bahwa proyek di dalam kegiatan PBL ini merupakan pusat pembelajaran

Mengarahkan pertanyaan (Driving question)

PBL menyajikan sebuah masalah dalam bentuk pertanyaan demi pertanyaan atau dalam bentuk kegiatan sehingga siswa diarahkan untuk menemukan dan mencarikan solusi sesuai dengan konsep dan prinsip keilmuan.

Membangun investigasi (Constructive investigation)

Seperti yang dikatakan di awal bahwa PBL ini merupakan kegiatan berpusat pada proyek dan Siswa lebih aktif, sementara guru bertindak sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep pembelajaran dan ilmu pengetahuan.

Otonomi (Autonomy)

PBL merupakan pembelajaran student center berpusat pada siswa yang mana siswa merupakan menjadi penyelesai masalah (problem solver) dari setiap permasalahan atau proyek yang dijadikan pembelajaran

Realistis/realisme

Dalam pembelajaran PBL ini merupakan keadaan atau situasi yang sesungguhnya yang benar-benar dihadapi oleh siswa. Siswa bisa merasakan permasalahan yang ada yang diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan tersebut.

Baca juga: Metode pembelajaran Struktural

Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

  1. Peserta didik memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah/proyek 
  2. peserta didik memiliki pengetahuan dan keterampilan baru dari proyek yang sedang dilaksanakan
  3. peserta didik lebih aktif di dalam mencarikan sebuah solusi terhadap masalah dengan kegiatan dan hasil yang nyata
  4. peserta didik memiliki kemampuan di dalam mengelola sebuah ilmu pengetahuan untuk menyelesaikan sebuah proyek
  5. meningkatkan kerjasama antar kelompok maupun antar individu di setiap peserta didik
Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Proyek / Tahapan Project Based Learning Sintaks

Pertama, Guru Membuka pelajaran dengan suatu proyek atau suatu pertanyaan mendalam dan kompleks. proyek atau pertanyaan yang disajikan oleh guru diharapkan mampu mengarahkan peserta didik Untuk memacu keingintahuan mereka terhadap suatu proyek tersebut. Oleh karena itu setiap pertanyaan atau proyek yang diambil oleh seorang guru hendaknya harus benar-benar nyata Sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami apa yang menjadi permasalahan atau menemukan jawaban apa yang menjadi pertanyaan di awal pembelajaran

Kedua, merencanakan proyek (design a plan for the project). pada dasarnya setiap pembelajaran membutuhkan perencanaan yang matang, terlebih lagi pada pembelajaran berbasis proyek ini guru dan peserta didik dapat melakukan kolaborasi di dalam merencanakan proyek yang akan dilakukan. Perencanaan tersebut memuat dan menjawab berbagai pertanyaan apa, bagaimana,Siapa, mengapa, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang dapat mendukung peserta didik untuk mendalami sebuah proyek dengan tujuan akhir dapat menyelesaikan proyek tersebut.

Ketiga, menyusun jadwal aktivitas (create a schedule) setiap proyek tentunya memiliki tahapan-tahapan yang harus dilalui yang mungkin tidak dalam waktu yang singkat sehingga membutuhkan jadwal yang jelas. Didalam penyusunan jadwal ini guru dan peserta didik ataupun siswa harus menyusun jadwal yg terperinci terkait apa-apa saja yang harus dilakukan dengan rentang waktu yang terorganisir jelas sehingga proyek yang dikerjakan dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan 

Keempat, mengawasi jalannya proyek (monitor the student and the progress of the project). Sebagai fasilitator, seorang guru tentunya mengambil bagian yang penting di dalam mengawasi jalannya proyek, memantau pelaksanaan, memfasilitasi peserta didik pada setiap tahapan tahapan proyek yang dilakukan sesuai dengan rencana dan jadwal yang sudah ditentukan dan disepakati

Kelima, Penilaian terhadap produk yang dihasilkan. Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mengukur ketercapaian sebuah proyek yang dilaksanakan dan dilanjutkan dengan kegiatan mengevaluasi, memberikan umpan balik yang dapat dijadikan sebagai refleksi bagi guru dan peserta didik untuk menuju ke tahapan atau proyek proyek selanjutnya 

Keenam, Evaluasi pada bagian akhir kegiatan proyek maupun kegiatan pembelajaran yang lain evaluasi tentu sangat diperlukan untuk melihat dan menilai semua aktivitas keterlaksanaan dari awal hingga akhir sehingga dapat dijadikan sebagai renungan atau refleksi secara bersama terkhusus bagi guru dan umumnya bagi siswa yang telah menyelesaikan sebuah proyek.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian pembelajaran berbasis proyek (project Based Learning) atau PBL, Karakter Project Based Learning, serta langkah-langkah model pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), semoga bermanfaat.

Manfaat Model Pembelajaran Project Based Learning

  1. Proses pembelajaran lebih menyenangkan
  2. Menciptakan makna dalam pembelajaran
  3. Siswa lebih aktif
  4. Menumbuhkan semangat belajar dan pemikiran yg kritis
  5. Menghasilkan sebuah produk hasil proyek

Materi lain terkait model pembelajaran project based learning dapat mengunjungi link dibawab ini

 

Ad Placement