Aliran Psikologi Pendidikan
Aliran psikologi pendidikan yang menganut teori dan aliran mereka masing-masing dipengaruhi dari Aliran filsafat pendidikan yang sebelumnya dianut Oleh tokoh tersebut. Tokoh psikologi pendidikan tersebut menjadikan pemahaman filsafat pendidikan yang mereka percayai sebagai dasar munculnya aliran psikologi pendidikan. Berikut 4 aliran psikologi pendidikan beserta dengan tokoh psikologi pendidikan
Aliran Psikologi Pendidikan dan Tokohnya |
Sebelum lebih lanjut membaca artikel ini, kiranya para pengunjung blog membantu penulis blog untuk dapat mengklik salah satu iklan yang tayang pada blog itsdhonal.blogspot.com ini
Aliran Psikologi Pendidikan Idealisme
Idealisme merupakan suatu aliran filsafat pendidikan yang memengaruhi psikologi pendidikan idealisme. Menurut aliran ini, segala sesuatu ada merupakan sekumpulan ide yang ada di alam pikiran
Idealisme menganggap, bahwa yang konkret hanyalah bayang-bayang, yang terdapat dalam akal pikiran manusia. Kaum idealisme sering menyebutnya dengan ide atau gagasan. Seorang realisme tidak menyetujui pandangan tersebut. Kaum realisme berpendapat bahwa yang ada itu adalah yang nyata, riil, empiris, bisa dipegang, bisa diamati dan lain-lain. Dengan kata lain sesuatu yang nyata adalah sesuatu yang bisa diindrakan (bisa diterima oleh panca indra).
Baca juga: tenaga Honorer dihapus
Plato merupakan sebagai tokoh utama untuk aliran idealisme ini. Ia berpandangan yang terhadap segala sesuatu yang ada hanyalah ide murni yang ada dalam alam pikiran. Inti dari aliran idealisme yaitu Realita = Gagasan
Aliran Psikologi Pendidikan Realisme
Realisme, jika aliran filsafat pendidikan dan aliran pskiologi pendidikan idealisme menyatakan bahwa realita merupakan ide sedangkan pada aliran psikologi pendidikan realisme ini memiliki pandangan yang berbeda. Menurut aliran ini suatu keadaan di alam nyata bukan merupakan hasil dari alam pikiran atau dalam bahasa lain alam nyata bukan konsep dari alam pikiran. Tokoh yang memegang aliran psikologi Realisme ini yaitu Aristoteles.
Baca juga: Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar
Aliran Psikologi Pendidikan Rasionalisme
Aliran psikologi pendidikan Rasionalisme ini merupakan hasil dari pengembangan aliran psikologi pendidikan idealisme, pada aliran psikologi pendidikan rasionalisme ini lebih bersifat rasional dari pada aliran psikologi pendidikan idealisme. Seorang tokoh bernama Rene Descartes menyatakan pendapatnya bahwa pengetahuan ilmiah tidak berdasarkan pengalaman karena hal yang kita alami selalu berubah-ubah dan tidak bisa menjadi dasar dari pengetahuan. Jadi menurut beliau ini, Konsep pengetahuan hanya bersifat sebagai pondasi dasar atau ide dasar yang dikembangkan melalui proses penalaran deduktif.
Donasikan satu klik iklan anda pada bagian atas blog ini, sejarah singkat psikologi pendidikan berdasarkan brainly
Aliran Psikologi Pendidikan Empirisme
Aliran psikologi pendidikan Empirisme merupakan sebuah pemikiran yang mana menurut aliran ini menyatakan bahwa sumber pengetahuan harus dicari dalam dunia nyata Secara empiris dan legitimitas dalam demonstrasi (Brouwer, 1980: 3 dalam Riyanto, 2002). Tokoh populer pada aliran empirisme ini adalah Thomas Hobbes. Selain Thomas Hobbes seorang tokoh lainnya yaitu John Locke yang selanjutnya mengemukakan sebuah teori yang sudah dikenal oleh banyak kalangan tentang teori tersebut yaitu teori tabularasa atau kertas kosong. Jadi menurut teori empirisme ini sebuah pengetahuan itu bisa berkembang di dunia nyata
Itulah 4 aliran psikologi pendidikan yang petlu kita ketahui, selanjutnya dari 4 teori psikologi pendidikan ini yang awalnya berasal dari terori filsafat pendidikan seiring berjalannya waktu terbagi menjadi 3 mazhab dalam psikologi pendidikan.
Mazhab Dalam Psikologi pendidikan menjadi Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Individu
Seiring berjalannya waktu dari 4 aliran psikologi tersebut mempengaruhi aliran psikologi pendidikan dan mengerucut menjadi 3 pemahaman atau mazhab, yang mana mazhab tersebut antara lain mazhab nativime, mazhab empirisme, dan mazhab konvergensi.
Mazhab Nativisme dalam psikologi pendidikan memberikan penafasiran bahwa sumber dari belajar berasal dari dalam atau dari faktor bawaan atau faktor indogin. Tokoh yang memiliki pemahaman terhadap mazhab nativisme ini yaitu Arthur Schovenhour seorang filosof Jerman. Jadi setiap individu sudah memiliki kemampuan sendiri sendiri sesuai dengan pembawaannya sejak lahir. Namun Jhone Locke menentang pendapat ini dengan mengeluarkan pendapat dirinya sendiri yaitu dikenal dengan aliran empirisme.
Pendapat dari mazhab psikologi pendidikan Empirisme menyatakan bahwa belajar tergantung pengaruh lingkungan atau faktor exogin (John Locke). Jadi lingkungan memiliki peran penting dalam pemahaman mazhab empirisme ini. Jadi menurut pendapat ini ia sangat menitikberatkan perkembangan seseorang ditentukan oleh lingkungan bukan dari pembawaan sejak lahir. Lingkungan berperan sangat besar bagi seseorang, dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Jhon locke mencetuskan sebuah teori yg disebut dengan 'tabularasa' atau kertas kosong
Sementara menurut mazhab Konvergensi dalam psikologi pendidikan menyatakan bahwa belajar adalah hasil interaksi antara pembawaan dan lingkungan manusia aliran ini dikembangkan oleh Louis William Sternt berkebangsaan Jerman. Dan ini merupakan mazhab psikologi pendidikan yang menerapkan kombinasi dari aliran nativisme dan aliran empirisme yaitu faktor internal dan faktor external sangat mempengaruhi perkembangan seseorang. Yang mana ia memandang bahwa seseorang dapat dipengaruhi oleh pembawaan masing-masing namun disisi lain perkembangan seseoarang juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar.
Bedasarkan penjelasan mengenai aliran psikologi pendidikan dan aliran filsafat pendidikan diatas dapat diketahui bahwa dalam prosesnya perkembangan individu dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu faktor internal dan faktor external.
Faktor Internal Yang mempengaruhi perkembangan seseorang merupakan bawaan sejak lahir entah itu bersifat fisik, maupun non fisik seperti tingkat IQ, sikap, sifat, bakat, potensi psikologi tertentu dan lain sebagainya sebaik, seburuk, ataupun sebanyak apapun dan bagaimanapun keadaan lingkungan disekitar tidak berpengaruh. Sebaliknya kebalikan faktor internal perkembangan seseorang dipengaruhi oleh faktor eksternal yang artinya peran dari lingkungan sangat menentukan perkembangan seseorang dan mengabaikan faktor internal atau bawaan invididu tersebut. Sementara pendapat lain menyatakan bahwa faktor internal dan eksternal merupakan satu kesatuan yang saling mendukung satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan
Demikianlah pembahasan tentang 4 aliran psikologi pendidikan beserta tokohnya yang bersumber kepada filsafat pendidikan Jika ingin mencari tau pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan silahkan baca artikel psikologi pendidikan disini