Rabu, 11 November 2015

Alasan Ilmiah Mengapa Babi Itu Haram

Mengapa babi haram dimakan?


Sebelumnya tulisan ini pernah saya publikasikan di situs kompasiana: kompasiana.com/itsdhonal

Berawal dari khutbah jumat tadi siang yg membahas alasan ilmiah mengapa umat islam dilarang memakan daging babi. Semua umat islam mengetahui bahwa makan babi itu haram dengan alasan sudah ada didalam Al Quran. Lebih dari itu, sangat banyak para ilmuan telah membuktikan secara ilmiah yg otomatis mendukung alasan mengapa Allah SWT mengharamkan memakan daging babi.


Babi merupakan hewan mamalia yg paling rakus didunia, jorok, dan memiliki sumber penyakit berupa virus dan cacing pita yg mematikan. Uniknya lagi, babi memiliki DNA yg hanya berbeda 3% dengan DNA manusia (ini yg baru saya ketahui).



Rakus dan jorok

Ya, babi itu hewan mamalia paling rakus!!! Apapun yg ada dihadapannya pasti ia lahap sampai habis. Bahkan kotorannya sendiri pun di lahap habis.

Sumber penyakit

Meski tidak semua penyakit berasal dari babi, tetapi terdapat beberapa penyakit yg mematikan berupa virus pada daging babi. Selain virus, pada daging babi terkenal dengan adanya cacing pita yg apabila di konsumsi cacing pita itu mampu hidup dalam usus manusia dan tentunya merugikan si pengkonsumsi babi itu sendiri. Mengerikan!!!

Saluran kencing babi sering bocor

Kotoran sisa metabolisme yg harusnya di buang, akan tetapi pada babi kotoran tersebut 98% terserap kembali ke dalam daging tubuhnya. Bayangkan betapa joroknya jika anda mengkonsumsi babi!!!

DNA babi hampir mirip dengan manusia

Fakta ini yg baru saya ketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa DNA babi hanya berbeda 3% dg DNA manusia. Hal ini dapat memicu jika mengkonsumsi babi terjadi penularan bibit parasit yg dapat menular kepada pengkonsumsi babi.

Nah, itulah beberapa alasan ilmiah yg mendukung mengapa sebaiknya kita tidak mengkonsumsi daging babi.

Selain alasan ilmiah tersebut, yang terpenting bagi umat islam khususnya mengapa babi itu haram untuk dikonsumsi karena sebagai wujud ketaatan kepada perintah Allah SWT, sebab akan ada sanggahan-sanggahan dari pihak-pihak tertentu yang mengklaim bahwa dg adanya kemajuan teknologi, dengan adanya pola budidaya ternak babi yg standar maka babi ternak yg dikonsumsi diklaim sudah streril terbebas dari berbagai jenis bakteri/virus/sumber penyakit lainnya. Jadi bagi seorang muslim sejati jangan sampai kita terkecoh dg kondisi saat ini, dengan adanya kecanggihan teknologi dan sanggahan-sanggahan untuk memberikan pemahaman yang keliru dan tidak menutup kemungkinan dapat merusak aqidah kita sebagai umat islam, membuat keragu-raguan didalam hati tentang perintah dan syariat islam yg sudah Allah tetapkan untuk kita, ingat apapun yg Allah perintahkan tentu itu sudah kewajiban bagi kita untuk melaksanakannya. Allah telah memberitahukan kepada segenap umat manusia dan khsususnya kepada umat islam, bahwa didalam memilih makanan carilah makanan yang halal dan toyib (halalan toyyibah) halal dan baik untuk kita, dua kriteria tersbut yg menjadi patokan kita kalaupun makanan tersebut halal tapi tidak baik untuk tubuh maka kita hindari, misalnya makanan kacang-kacangan bagi seorang penderita asam urat tentu tidak dianjurkan. Kacang-kacangan tersebut tentunya halal dalam islam, tapi tidak baik untuk penderita asam urat maka jangan dikonsumsi. Sekali lagi halalan toyyibah,  Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. 

Lalu untuk apa Allah menciptakan babi kalo seandainya diharamkan bagi manusia? Allah telah menganugrahkan kita akal dan pikiran, Allah memberikan kebebasan kepada kita untuk menggunakan akal dan fikiran kita, untuk menentukan yang baik untuk kita, dan Allah telah menyatakan bahwa islam itu hanya untuk orang-orang yg berpikir, tidak ada paksaan untuk masuk ke agama islam, islam hanya untuk orang-orang yang berpikir dan mencari kebenaran dan keridhoaan dari Allah SWT, semoga Allah Merahmati kita semua, aamiin ya robbal 'alamin
 

Ad Placement